Senin, 06 Februari 2017

pengertian distro

Pengertian Distro dan Clothing Company

Memang beda ya Distro dgn Clothing?
Banyak pendapat yang menganggap  tentang kedua istilah diatas, antara lainnya:
Ada yang bilang klo clothing itu produk atau tokonya, sedang distro adalah sistem penjualannya.
Ada yang bilang, clothing itu distro tanpa toko/outlet, sedangkan distro adalah clothing yang lengkap dengan toko.
Bahkan ada yang berpendapat kalo distro dan clothing adalah idem atau sama saja.
Namanya berpendapat yah boleh-boleh aja koq berbeda-beda yang penting jangan memaksakan pendapatnya untuk diakui paling benar heheheehehe. Tapi kalo kita coba telusuri pengertian tentang Distro dan Clothing, memang berbeda.
Pengertian Clothing Company
Clothing Company adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang memproduksi pakaian jadi dibawah brand mereka sendiri. Awalnya barang yg diproduksi berupa kaos, tapi seiring perkembangan kebutuhan dan permintaan customer, produknya pun meluas hingga ke celana, dompet, tas dan aksesoris lainnya. Istilah clothing lokal sendiri dimulai dengan berdirinya 347 boardrider.co pada tahun 1996 (sekarang 347/eat). Clothing ini mengambil nama dari lokasi pertamanya yang terletak di Jalan Dago no.347. Disusul kemudian oleh Ouval Research pada tahun 1997 (meskipun pada awalnya telah dirintis oleh salah satu foundernya, Arif Maskom pada 1993 dengan merilis M Clothing). Serta ada pula Airplane, Harder, No Labels (NL’s), Monik, dan Two Clothes yang berdiri 1998. Serta masih banyak lagi clothing serta distro lainnya yang jika disebutkan di sini akan sangat banyak memakan ruang dan waktu.
Pengertian Distro
Distro berasal dari kata Distribution Store yang bisa diartikan sebagai tempat/outlet/toko yang secara khusus mendistribusikan produk dari suatu komunitas. Biasanya berasal dari komunitas music band-band independent atai intilahnya band indie dan komunitas skateboard. Produk2nya biasanya terdiri dari album-album band indie sampai ke pernak perniknya spt kaos dan aksesoris dan produk2 apparel untuk skateboard. Di Bandung pun distro pertama kali dibuka untuk menjual produk dari band-band luar khususnya band underground serta perlengkapan dan apparel untuk skateboard. Dimulai dengan adanya Reverse di Jalan Sukasenang, yang menjual berbagai kaos musik luar dan apparel skateboard. Reverse juga dikenal sebagai markas musisi pelopor indie label waktu itu. Kemudian ada juga Hobbies yang mengkhususkan diri pada produk-produk skateboard, serta Mossy yang khusus hanya menjual kaos band-band luar. Sedangkan distro yang pertama menjual produk dari clothing lokal sendiri adalah Anonim. Kemudian Flashy serta Cynical md di Jakarta. Saat ini istilah dDistro kemudian dikenal sebagai toko/retail yang khusus hanya menjual produk dari berbagai clothing lokal serta merchandise band indie lokal.

distro adalah

Distro (pakaian)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Distro, singkatan dari distribution store[1] atau distribution outlet,[2][3][4] adalah jenis toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesori yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Distro umumnya merupakan industri kecil dan menengah (IKM) yang sandang dengan merk independen yang dikembangkan kalangan muda.[2] Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi secara massal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk dan hasil kerajinan.[1]
Konsep distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung.[1][5] Saat itu band-band independen (Indie) di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti CD/kaset, t-shirt, dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan. Bentuk awal distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Selain komunitas musik, akhirnya banyak komunitas lain seperti komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil untuk menjual pakaian dan aksesori mereka. Kini, industri distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor.[2][5] Pada tahun 2007 diperkirakan ada sekitar 700 unit usaha distro di Indonesia, dan 300 diantaranya ada di Bandung.[2][5]

pusat grosir distro

Pusat Grosir Kaos Distro Bandung, Langsung dari pabrik
Harga Promo Rp.50.000 jadi Rp.35.000/kaos*

*(khusus pembelian Paket Ngajual / 24 Kaos)
Tidak salah lagi bandung terkenal sebagai kiblat fashion di Indonesia salah satunya adalah sebagai kemunculan distro yang digagas oleh pemuda-pemuda kreatif kota bandung sejak tahun 90an.
Selain menjadi kiblat fashion Indonesia, Distro asal bandung juga menjadi trademark utama dari fashion distro skala nasional. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa distro asal bandung adalah pionir yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi di seluruh negeri ini.
Sering kita dapati ketika seseorang ingin membeli kaos distro, hal yang utama menjadi perhatiannya apakah Kaos Distro tersebut asal Bandung atau tempat lain? Jika Distro itu berasal dari bandung, maka biasanya akan mudah menjualnya kembali.
Di kota bandung sendiri kami adalah pertama dan satu-satunya distro yang mengusung tagline sebagai pusat Grosir Kaos Distro Bandung Langsung dari Pabrik, karena kami memang memadukan outlet penjualan dan produksi dalam satu tempat, jadi tidak usah khawatir kamu benar-benar membeli kaos distro original langsung dari tempat produksi tanpa melalui perantara, agen, distributor atau semacamnya.

distro bandung

Hasil gambar untuk distro bandung

distro

Distro (pakaian)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Distro, singkatan dari distribution store[1] atau distribution outlet,[2][3][4] adalah jenis toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesori yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Distro umumnya merupakan industri kecil dan menengah (IKM) yang sandang dengan merk independen yang dikembangkan kalangan muda.[2] Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi secara massal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk dan hasil kerajinan.[1]
Konsep distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung.[1][5] Saat itu band-band independen (Indie) di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti CD/kaset, t-shirt, dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan. Bentuk awal distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Selain komunitas musik, akhirnya banyak komunitas lain seperti komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil untuk menjual pakaian dan aksesori mereka. Kini, industri distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor.[2][5] Pada tahun 2007 diperkirakan ada sekitar 700 unit usaha distro di Indonesia, dan 300 diantaranya ada di Bandung.[2][5]

Minggu, 05 Februari 2017

sibolga

sibolga terkenal dengan keindahan yang memakau
banyak anak-anak sibolga yang ngetren dengan zaman serba  chothes distro or seezet.
salah satu nya kami yang ingin ngetren dengan chothers tapi karna harga barang nya tak terjangkau kami tidak mampu, agar kami bisa ngetren kami butuh harga yang terjangkau.

lumoseezetcoboin

Foto Damai Sijugul-jugul.

photograpers

sibolga

Foto Seezet Cobain.